Jumat, 03 Agustus 2007

Bab XII

Kamis, 2 Agustus 2007

Sistem Informasi
(Horeeee…..!!!! Bab terakhir neeehhh…..!!!!)

Hmmm….akhirnya….dah nyampe bab terakhir nih bo….berarti…udah selesai dong….???!! G’ sia-sia neehhh perjuangan buat ngetik selama ini..capek..capek deeh…Seneenngggggg banget…tugasnya dah kelar…Tinggal belajar…trus ujian deh! Yup…kita mulai aja pembahasan pada bab 10!
Sebenernya…informasi tu apaan sehhh….?? Sudah sering denger sih…Cuma…kadang-kadang kita g’ tau maksudnya! Iya kan…? Informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam suatu organisasi; digunakn sebagai bahan pengambilan keputusan. Sehubungan dengan hal itu, informasi haruslah berkualitas. Menurut Burch dan Grudnitski (1989), kualitas informasi detentukan oleh tiga factor, yaitu :
• Relevansi (bahwa informasi benar-benar berguna bagi suatu tindakan keputusan yang dilakukan oleh seseorang)
• Tepat waktu (bahwa informasi datang pada saat dibutuhkan sehingga bermanfaat untuk pengambilan keputusan)
• Akurasi (bahwa informasi bebas dari kesalahan)
Truzzz…..apakah sebenernya system informasi itu…????
Menurut Alter (Hehe…tetangga gue neeehhh…!!!) tahun 1992, system informasi adalah kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.
Di bab 12 ne…kita kan membahas tentang tujuh materi pokok, antara lain :
1. Level Manajemen dan Arus Informasi
Kebutuhan informasi suatu organisasi ditentukan oleh level manajemen dan pihak non-manajemen yang akan menggunakan informasi. Oleh karena itu, system informasi yang dibangun atau dipakai dalam sebuah organisasi perlu mengakomodasi pemakai berdasarkan level manajemen.
Didalam organisasi tradisional umumnya terdapat 4 kelompok, yaitu :
• Manajemen tingkat atas (Manajemen strategis)
Manajemen pada level paling atas yang menangani keputusan-keputusan startegis (keputusan yang sangat kompleks dan jarang sekali menggunakan prosedur yang telah ditentukan). Keputusan strategis melibatkan pertimbangan-pertimbangan yang bersifat subyektif atau berdasarkan intuisi. Yang termasuk dalam kategori ini direktur utama, direktur pemasaran, direktur keuangan dan akuntansi, dan direktur produksi.
• Manajemen tingkat menengah (Manajemen taktis)
Manajemen yang bertangggung jawab terhadap keputusan-keputusan taktis (keputusan-keputusan yang mengimplementasikan sasaran-sasaran strategis suatu organisasi). Termasuk dalam kategori ini yaitu manajer pabrik, manajer operasi, dan manajer akuntansi
• Manajemen tingkat bawah
Manajemen yang bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan operasional dalam suatu organisasi. Fokus utama manajemen ini adalah mengawasi para pegawai non manajemen, memantau kejadian-kejadian sehari-hari dan melakukan tindakan-tindakan koreksi jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Termasuk dalam kategori ini adalah kepala proyek, dan kepala bagian.
• Pegawai non-manajemen
Semua pegawai yang tidak termasuk dalam manajemen.
Di dalam organisasi, arus informasi dalam perusahaan mengalir secara vertical dan horizontal.Arus informasi vertical dibedakan menjadi arus informasi vertical ke atas dan vertical ke bawah. Arus informasi vertical ke bawah berupa strategi, sasaran, dan pengarahan. Arus informasi vertical ke atas berupa ringkasan kinerja organisasi.
Aduh browww…jujur…gue kurang ngerti pada bab ini…So…ya Cuma ini yang bias gue tulis……mesakke yo….!
2. Jenis Keputusan
Jenis keputusan dibedakan menjadi tiga jenis, yaituuuuuu…… :
• Keputusan terstruktur (Keputusan yang dilakukan secara berulang-ulang dan bersifat rutin. Prosedur untuk mengambil keputusan sangat jelas. Keputusan ini terutama dilakukan pada manajemen tingkat bawah. Contoh : keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang)
• Keputusan semi terstruktur (Keputusan yang mempunyai sifat yakni sebagai keputusan dapat ditangani oleh kompuetr dan yang lain tetap harus dilakukan oleh pengambil keputusan. Contoh : pengevaluasian kredit, penjadwalan produksi pengendalian sediaan).
• Keputusan tak terstruktur (Keputusan yang penanganannya rumit, karena tidak terjadi berulang-ulang atau tidak selalu terjadi. Keputusan ini menuntut pengalaman dan berbagai sumber yang bersifat eksternal. Keputusan ini umumnya terjadi pada manajemen tingkat atas. Contoh : pengembangan teknologi baru, keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain, dan perekrutan eksekutif)
3. Jenis Sistem Informasi
Menurut dukungan terhadap level manajemen, terdapat jenis system informasi yang dibagi menjadi 8, yaitu :
• TPS (Transaction Processing System)
Fungsi :Menghimpun dan menyimpan informasi transaksi
Pemakai :Orang yang memproses transaksi
• MIS (Management Information System)
Fungsi :Mengkonversi data yang berasal dari TPS menjadi informasi yang berguna untuk mengelola organisasi dan memantau kinerja organisasi. Umumnya MIS menyediakan berbagai bentuk laporan, terutama laporan harian.
Pemakai :Semua level manajemen
• DSS (Decision Support System)
Fungsi :Membantu pengambil keputusan dengan menyediakan informasi, model atau perangkat untuk menganalisa informasi. Sistem inilah yang mendukung keputusan semiterstruktur dan tak terstruktur.
Pemakai :Terutama manajemen tingkat menengah.
• EIS (Executive Information System)
Fungsi :Menyediakan informasi yang mudah diakses dan bersifat interaktif bagi eksekutif. Menyediakan kemampuan drilldown untuk melihat data lebih detail.
Pemakai :Umumnya untuk manajemen tingkat atas.
• OAS (Office Automation System)
Fungsi :Sistem yang menyediakan fasilitas untuk memproses dokumen atau bertukar pesan sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efisien dan efektif.
Pemakai :Staf maupun manajer
• GSS (Group Information System)
Fungsi :Jenis system informasi yang digunakan untuk mendukung sejumlah orang yang bekerja dalam suatu kelompok. Sistem ini pada awalnya dibuat untuk mendukung sejumlah orang yang berbeda yang hendak melakukan sumbang saran, pemberian komentar, pemilihan suara, dan evaluasi terhadap alternative-alternatif melalui sarana komunikasi.
Pemakai :Anggota tim kerja atau para manajer.
• ISS (Intelligent Support System)
Fungsi :Sistem cerdas yang digunakan untuk membantu pemecahan masalah. Termasuk dalam system ini yaitu system pakar.
Pemakai :Orang yang hendak memecahkan masalah yang memerlukan kepakaran.
Menurut area fungsional dalam perusahaan, terdapat jenis system informasi yang dibagi menjadi 5, yaitu :
• Sistem informasi akuntansi
Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi akuntansi. Sistem ini mencakup semua transaksi yang berhubungan dengan keuangan dalam perusahaan.
• Sistem informasi keuangan
Sistem informasi yang menyediakan informasi pada fungsi keuangan yang menyangkut keuangan perusahaan. Misalnya berupa ringkasan arus kas dan informasi pembayaran.
• Sistem informasi manufaktur (SI Produk atau SI Operasi)
Sistem informasi yang bekerja sama dengan system informasi lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Misalnya berupa data bahan mentah, profit vendor baru, dan jadwal produksi.
• Sistem informasi pemasaran
Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai leh fungsi pemasaran, misalnya berupa ringkasan penjualan.
• Sistem informasi SDM
Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi personalia. Misalnya berisi informasi gaji, ringkasan pajak, dan tunjangan-tunjangan, hingga kinerja pegawai.
4. Sistem Antar Organisasi
Sistem antar organisasi adalah system yang mengotomasikan arus informasi antarorganisasi yang mendukung perencanaan, perancangan, pengembangan, produksi dan pengiriman produk dan jasa.
Implementasi system antar organisasi terkadang melibatkan antara penjual dan pembeli, membentuk system yang disebut CIS. CIS adalah system yang memungkinkan pelanggan berinteraksi secara langsung dengan system informasi milik suatu perusahaan. Contoh : ATM.
5. Unit Layanan Sistem Informasi
Organisasi yang memiliki system informasi umumnya mempunyai wadah atau bagian dengan nama EDP (Electronic Data Processing) atau PDE (Pengolahan Data Elektronis), MIS (Management Information System), Teknologi Informasi, ataupun nama yang semacam itu. Namun, tentu saja struktur organisasi system informasi sangat bervariasi, tergantung pada kompleksitas pekerjaan yang ditangani.
Didalam organisasi yang memiliki staff penunjang system informasi, semua pegawai yang berada dibawah bagian system informasi biasa disebut professional system informasi. Adapun staff diluar bagian system informasi, yang menggunakan system, biasa disebut pemakai-akhir (end-user).
6. Pengembangan Sistem Informasi
Perbandingan berbagai pendekatan pengembangan SI :
• SDLC
Fitur :* Proses formal dilakukan tahap demi tahap secara berurutan
* Spesifikasi dan persetujuan dalam bentuk tertulis
* Peran pemakai terbatas
Kelebihan :* Perlu untuk system dan proyek yang kompleks
Kelemahan :* Pelan dan mahal
* Perubahan tidak dapat dilakukan dengan cepat
* Banyak kertas yang perlu dikelola
• Prototyping
Fitur :* Kebutuhan ditentukan secara dinamis melalui system percobaan
* Proses cepat, tidak formal, dan berulang
* Pemakai secara terus menerus berinteraksi dengan prototype
Kelebihan :* Cepat dan tak mahal
* Berguna manakala kebutuhan-kebutuhan tak menentu dan jika
antar muka pemakai akhir merupakan hal yang penting.
* Meningkatkan partisipasi pemakai.
Kelemahan :* Tak cocok untuk system yang kompleks dan besar.
• Paket Perangkat Lunak
Fitur :* Perangkat lunak komersial mengurangi kebutuhan internal untuk
untuk mengembangkan program.
Kelebihan :* Mengurangi kerja untuk perancangan, pemrograman, instalasi
dan pemeliharaan.
* Dapat menghemat waktu dan biaya jika yang dikembangkan
adalah aplikasi bisnis yang umum.
* Mengurangi kebutuhan sumber daya internal bidang system
informasi
Kelemahan :* Kemungkinan tidak cocok dengan kebutuhan organisasi yang
bersifat unik.
* Kemungkinan tidak dapat melakukan beberapa fungsi bisnis
dengan baik.
• Pengembangan Pemakai Akhir
Fitur :* Sistem dibuat oleh pemakai-akhir dengan menggunakan
perangkat lunak generasi ke empat.
* Cepat dan tidak formal.
* Peran spesialis system informasi sangat sedikit.
Kelebihan :* Pemakai mengendalikan pembuatan system
* Menghemat waktu dan biaya pengembangan.
* Mengurangi ketertinggalan aplikasi yang dikehendaki
Kelemahan :* Dapat membuat system informasi berkembang biak tanpa bias
dikendalikan.
* Sistem tidak selalu memenuhi dengan standar jaminan mutu.
• Outsourcing
Fitur :* Sistem dibuat dan seringkali dioperasikan oleh pihak luar
Kelebihan :* Dapat mengurangi atau mengendalikan biaya
* Dapat menghasilkan system sekalipun sumber daya internal
tidak tersedia atau secara teknis kurang.
Kelemahan :* Kehilangan control terhadap fungsi system informasi.
* Tergantung sekali pada vendor

Alhamdulillaahhh…..
Tugas untuk buat blog akhirnya dah kelar semua….Puji syukur deh poko’nya…!
Semoga ada manfaatnya….Amieen……



Tidak ada komentar: