Bab selanjutnya yang dibahas adalah tentang Jaringan Komputer. Pada bab ini selain dibahas pada hari Kamis oleh pak Anshari, juga lebih diperdalam lagi pada hari Senin, 9 Juli 2007 oleh pak Imam. Ada tugas meresume juga tentang jaringan, so….buanyak banget yang akan dibahas kali ini.
Jaringan computer adalah hubungan dua buah computer atau lebih yang ditujukan untuk melakukan pertukaran data, bagi pakai (sharing) perangkat keras dan lunak.
Jaringan computer ditemukan oleh ARPA (Advance Research Project Agency) pada tahun 50an. ARPA merupakan lembaga milik DOD.
Ada 2 jenis jaringan komputer yang perlu diketahui, yaitu :
• Peer to Peer
Seluruh komputer yang berada dalam satu jaringan komputer mempunyai hak yang sama. Artinya, tidak ada yang menjadi server maupun layer.
• Client Server
Terdapat salah satu komputer yang disebut resource/server, dan computer yang lain menjadi layer.
Pembagian jaringan komputer berdasarkan luas area diklasifikasikan menjadi 3, yaitu :
• LAN (Local Area Network)
Merupakan jaringan komputer untuk suatu daerah tertentu, misalnya satu kantor atau satu rumah, dan hanya berisi komputer jurang dari 100 komputer.
• MAN (Metropolitan Area Network)
Merupakan jaringan komputer untuk suatu daerah tertentu, misalnya satu kota. MAN merupakan gabungan dari beberapa LAN, dan berisi komputer lebih dari 100 komputer.
• WAN (Wide Area Network)
Merupakan jaringan komputer yang mencakup seluruh dunia dan tidak ada batasan jumlah komputer.
Sedangkan pembagian computer berdasarkan cara komunikasi (protokol).
Protokol jaringan merupakan gerbang yang menjembatani komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan komputer. Dalam satu komputer, dapat menjalankan banyak protokol jaringan sesuai dengan topologi jaringan, sistem operasi serta jenis komputer yang digunakan.
Secara software, sambungan komputer bekerja melalui protokol, yang bisa kita pilih :
• TCP/IP protokol Internet
• SPX/IPX protokol Novell Netware
• AppleTalk protokol MacIntosh
• NetBEUI protokol Microsoft Windows
1. Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP)
Merupakan protokol yang digunakan dalam menangani transmisi paket data antar subnet bahkan lingkup jaringan komputer yang sangat luas seperti internet. Protokol ini dapat melacak paket data yang hilang dan meminta sumber untuk melakukan pengiriman ulang. TCP/IP adalah protokol yang harus ada dalam komputer Anda, karena transmisi data dari dan ke server SIAKAD hanya melibatkan protokol TCP/IP.
Setiap perangkat jaringan mempunyai alamat yang unik, disebut MAC (Media Access Control) Address, yaitu kombinasi angka 48 bit, dimana 24 bit pertama menunjukan identitas perusahaan, bit lain yaitu serial number - untuk melihat MAC Address, ketik winipcfg dari Start – Run. Angka yang terlihat misalnya :
00-00-21-D8-24-DF.
Pada jaringan dengan protokol TCP/IP, selain MAC Address, juga mempunyai IP Address, yaitu alamat di Internet dengan menggunakan angka 32 bit. Supaya mudah diingat, penulisan IP Address ini menggunakan empat buah angka 8 bit, dimana angkanya dari 0 sampai 255. Contoh penulisan IP Address : 192.168.100.1.
Dalam IP address adal 5 peng-kelas-an yakni kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Semua itu didisain untuk kebutuhan jenis-jenis organisasi.
Kelas A
Dalam kelas A ini oktet (8 bit) pertama adalah netid. Di mana bit yang tertinggal pada netid kelas A ini adalah nol (0) semua. Secara teori, kelas A ini memiliki 27 jaringan atau 128 jaringan yang tersedia. Secara aktual hanya ada 126 jaringan yang tersedia karena ada 2 alamat yang disisakan untuk tujuan tertentu. Dalam kelas A, 24 bit digunakan sebagai hostid. Jadi secara teori pula setiap netid memiliki 224 host atau 16.777.216 host/router. Kelas A cocok untuk mendisain organisasi komputer yang jumlahnya sangat besar dalam jaringannya.
Kelas B
Dalam kelas B, 2 oktet digunakan sebagai netid dan 2 oktet sisanya untuk hostid. Secara teori pula, kelas B memiliki 214 netid atau 16.384 jaringan. Sedangkan banyaknya host setiap jaringan adalah 216 host atau 65.536 host/router. Dikarenakan ada 2 alamat yang akan digunakan untuk tujuan khusus, maka hostid yang tersedia efektif adalah sebanyak 65.534. Kelas B ini cocok untuk mendisain organisasi komputer dalam jumlah menengah.
Kelas C
Dalam kelas C, 3 oktet sudah dimiliki untuk netid dan hanya 1 oktet untuk hostid. Sehingga secara teori banyaknya jaringan yang bisa dibentuk oleh kelas C ini adalah 221 atau terdapat 2.097.152 jaringan. Sedangkan banyaknya host/router di setiap jaringan adalah 28 host/router atau setara dengan 256 host. Juga dikarenakan penggunaan 2 hostid untuk tujuan khusus maka hostid yang tersedia efektif adalah sebanyak 254 host atau router.
Kelas D
Khusus kelas D ini digunakan untuk tujuan multicasting. Dalam kelas ini tidak lagi dibahas mengenai netid dan hostid.
Kelas E
Kelas E disisakan untuk pengunaan khusus, biasanya untuk kepentingan riset. Juga tidak ada dikenal netid dan hostid di sini.
Karakteristik Kelas A Kelas B Kelas C
Bit pertama 0 10 110
Panjang NetID 8 bit 16 bit 24 bit
Panjang HostID 24 bit 16 bit 8 bit
Byte pertama 0 – 127 128 – 191 192 – 223
Jumlah network 126 kelas A (0 dan 127 dicadangkan) 16.384 kelas B 2.097.152 kelas C
Jumlah host IP 16.777.214 IP address pada tiap kelas A 65.532 IP address pada tiap kelas B 254 IP address pada tiap kelas C
Karakteristik Kelas D Kelas E
4 Bit pertama 1110 1111
Bit multicast 28 bit -
Byte Inisial 224 – 247 248 – 255
Bit cadangan - 28 bit
Jumlah 268.435.455 kelas D 268.435.455 kelas E
Deskripsi Digunakan untuk multicast Dicadangkan utk keperluan eksperimental
Network Address (alamat jaringan)
Dalam kelas A, B dan C sebuah alamat dengan hostid yang bernilai 0 semua tidak diperuntukkan kepada host manapun. Alamat demikian dicadangkan untuk mendefinisikan alamat jaringan. Namun patut diingat bahwa netid berbeda dengan alamat jaringan (network address). Karena netid adalah bagian dari IP address, sedangkan network address adalah sebuah alamat di mana hostid nya di set 0 semua. Tamabahan juga, alamat jaringan atau network address ini tidak dapat digunakan sebagai alamat asal dan tujuan dalam sebuah paket IP.
Direct Broadcast Address
Dalam kelas A, B dan C, jika hostid semuanya di-set 1, alamat tersebut disebut sebagai direct broadcast address. Alamat ini digunakan router untuk mengirim sebuah paket ke seluruh host dalam jaringan tertentu/khusus, sehingga seluruh host pada jaringan tertentu tersebut menerima paket dengan alamat ini.
Limited Broadcast Address
Dalam kelas A, B dan C, sebuah alamat dengan semua di set 1 baik netid maupun hosted digunakan untuk menentukan apakah broadcast address dalam jaringannya.
Host ini ada di dalam jaringannya
Jika semua IP di-set 0 semua, berarti host ini pada jaringannya. Teknik ini digunakan oleh sebuah host yang baru melakukan bootstrap dan inisialisasi karena host tidak tahu alamat IP nya. Alamat IP ini hanya dapat digunakan sebagai alamat asal (source address).
Specific Host dalam jaringannya
Alamat IP dengan netid yang 0 semua berarti sebuah host yg spesifik dalam jaringannya. Alamat ini digunakan oleh sebuah host untuk mengirim pesan ke host lain dalam jaringan yang sama. Catatan: alamat ini hanya digunakan untuk alamat tujuan (destination address).
Gabungan komputer dalam satu jaringan TCP/IP dikelompokan ke dalam KELAS
• Apabila tiga digit terakhir yang berubah, maka termasuk kelas C :
xxx.xxx.xxx.aaa
• Apabila dua dari tiga digit terakhir yang berubah, termasuk kelas B :
xxx.xxx.aaa.bbb
• Apabila tiga dari tiga digit terakhir yang berubah, termasuk kelas A :
xxx.aaa.bbb.ccc
IP Address akan menentukan jumlah komputer dalam kelas-kelas-nya :
IP Address Class Default Subnet Mask Number of Hostsper Network
Class A 255.0.0.0 16,777,214
Class B 255.255.0.0 65,534
Class C 255.255.255.0 254
Dalam TCP/IP kita mengenal juga Gateway, yaitu perangkat yang menjadi gerbang untuk mengakses Internet. Gateway dapat berbentuk ROUTER atau PC ROUTER yang berisi software router seperti WinGate, Win Route dan lainnya.
Didalam TCP/IP terdapat dua pembagian lagi, yaitu :
IPV4 : 32 bit ≈ 4G alamat
Ipv4 ialah singkatan bagi “Internet Protocol Version 4″. Protokol pengalamatan di internet, ipv4, setelah melalui beberapa dekade, ternyata mempunyai kekurangan-kekurangan yang tidak diramalkan sebelumnya. Beberapa kekurangan tersebut diantaranya adalah :
1. Semakin berkurangnya ketersediaan alamat ipv4.
2. Ketidakmampuan NAT (Network Address Translation)-yang merupakan salah satu solusi kebutuhan akan permintaan alamat ipv4-untuk mengatasi beberapa masalah seperti : interoperability NAT dengan beberapa protokol dan aplikasi tertentu(seperti FTP, IP Sec), serta kebutuhan akan proses CPU yang lebih besar (karena harus melakukan translasi ip address) dibandingkan dengan sekedar melakukan forwarding packets.
3. Keamanan. Protokol ipv4 didesain tanpa mempunyai modul keamanan yang built-in, seperti misalnya autentikasi, pada protokolnya.
4. MAC Address Resolution. Ketika paket dikirimkan ke jaringan, router akan melakukan look-up pada tabel routing-nya untuk mengetahui ip address tertentu berasosiasi dengan link-layer-address mana, kemudian mengirimkan paket tersebut. ARP reply yang merupakan pesan balasan terhadap ARP request tidak memiliki garansi bahwa link-layer tertentu adalah benar link-layer-address yang dimaksud. Hal ini menyebabkan kemungkinan terjadinya ARP spoofing dan ARP Poisoning.
5. “Ledakan” tabel routing. Pengalamatan dalam ipv4 tidak dapat melakukan agregasi informasi routing yang efektif di inti dari internet. Hal ini menyebabkan pembengkakan jumlah prefix pada tabel routing internet yang sangat besar yang memungkinkan terjadinya ketidakstabilan pada jaringan.
IPV6 : 128 bit ≈ 256G4
Ipv6 ialah singkatan bagi “Internet Protocol Version 6″. IPv6 ialah protokol internet generasi baru yang dibangunkan oleh IETF [The Internet Engineering Task force] bagi menggantikan internet protokol sekarang Ipv4 [IP version 4]. Kebanyakkan pengguna internet sekarang menggunakan IPv4 yang berusia hampir 20 tahun.
Setelah sedikit dibahas mengenai kekurangan-kekurangan dalam protokol ipv4, akan sedikit dibahas mengenai kelebihan-kelebihan yang terdapat dalam ipv6, antara lain yaitu :
1. Besarnya ketersediaan alamat ipv6. IP v6 mempunyai 128 bit alamat, sehingga memungkinkan lebih dari 3,4E38 kombinasi.
2. Infrastruktur routing dan sistem pengalamatan yang hierarkis dan efisien. Pada backbone routers, jumlah tabel routing lebih sedikit. Hal ini dikarenakan adanya agregasi pada alamat global unicast.
3. Konfigurasi pengalamatan yang stateful dan stateless. Konfigurasi stateless mengizinkan sebuah host pada sebuah link(subnet dalam ipv4) untuk mengkonfigurasi dirinya dengan alamat link local maupun dengan alamat global yang diadvertise oleh router ipv6 pada jaringan tersebut, dan berkomunikasi dengan alamat tersebut. Sedangkan konfigurasi stateful adalah mengkonfigurasi sebuah host untuk mendapatkan alamat global ipv6 tertentu.
4. Keamanan yang built-in pada protokolnya.
5. Dukungan yang lebih baik dalam QOS (Quality Of Service). Field baru pada protokol ipv6 mendefinisikan tentang bagaimana trafik diidentifikasi dan ditangani. Dengan adanya field pada header ipv6 ini, dukungan terhadap QOS dapat ditingkatkan meskipun data dienkripsi dengan IPSEC dan ESP.
2. Internetwork Packet Exchange/Sequenced Packet Exchange (IPX/SPX),
Merupakan protokol yang digunakan dalam jaringan komputer untuk produk server berbasis Novell NetWare. IPX/SPX tidak direkomendasikan untuk penggunaan sistem non-NetWare, karena IPX/SPX tidak universal seperti halnya protokol TCP/IP.
IPX/SPX (Internet/Sequence Packet Exchange), merupakan pengembangan dari NetBEUI dengan penambahan kemampuan routing dan remote console.
3. AppleTalk
Pada saat ini terdapat dua versi, merupakan kumpulan protokol-protokol komunikasi yang dirancang oleh Apple Computer untuk digunakan dilingkungan Macinthos. Protokol-protokol Fase 1 yang lebih awal mendukung satu network fisikal dengan hanya stu nomor network yang berada di satu zone. Protocol Fase 2 yang lebih baru mendukung lebih dari satu network logika pada sebuah network fisikal, memungkinkan network-network berada di lebih dari satu zone.
Macam-macam dari AppleTalk antara lain :
Apple talk data stream protokol
Appletalk file protokol (AFP)
Appletalk session protokol (ASP)
Appletalk transaction protocol (ATP)
Echo protocol(EP)
4. NETBIOS Enhanced User Interface (NetBEUI)
Adalah protokol yang digunakan untuk arsitektur jaringan komputer (LAN) sederhana dalam satu subnet yang bekerja berdasarkan penyiaran (broadcast base). Protokol ini dibutuhkan bila Anda ingin berbagi file dan printer dengan komputer yang lain.
NetBEUI (NetBIOS Extended User Interface) menggunakan aturan penamaan dengan 16 karakter, dimana 15 karakter untuk nama dan 1 karakter untuk tipe dari entity. NetBEUI tidak memiliki kemampuan routing, sehingga jaringan dengan NetBEUI bersifat lokal, atau tidak bisa menghubungkan 2 jaringan NetBEUI.
NetBEUI merupakan non-routable protokol yang bersifat broadcast based. Dalam proses file dan print sharing, ada 2 proses yang berjalan:
Mailslots
Mailslot adalah proses unidirectional communication, yang memungkinkan setiap kita membuka icon Network Neighborhood di Desktop, kita dapat melihat komputer mana saja yang sedang on-line. Analogi untuk keadaan ini sama seperti kalau satu komputer on-line dia akan terus mengabarkan berita ke teman-temannya dalam satu domain.
Named Pipes
Sedang Named Pipes adalah proses bidirectional communication. Proses ini terjadi begitu kita mengakses sebuah komputer, kemudian kita melihat resource apa yang bisa dibuka di komputer tersebut dan begitu kita berhasil masuk ke komputer tersebut dan menggunakan resource-nya, maka terjadilah Named Pipes.
Pemasangan Kabel UTP Secara Stright dan Cross
UTP, singkatan dari “Unshielded Twisted Pair”. Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted pair karena di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan.
Kategori kabel UTP( Unshielded Twisted Pair) :
Type Use
Category 1 Voice Only (Telephone Wire)
Category 2 Data to 4 Mbps (LocalTalk)
Category 3 Data to 10 Mbps (Ethernet)
Category 4 Data to 20 Mbps (16 Mbps Tokken Ring)
Category 5 Data to 100 Mbps (Fast Ethernet)
Dari kategori 1 sampai kategori 5. Untuk jaringan komputer yang terkenal adalah kategori 3 dan kategori 5. Kategori 3 bisa untuk transmisi data sampai 10 mbps, sedang kategori 5 sampai 100 mbps. Peralatan yang digunakan dalam pemasangan kabel UTP antara lain adalah tang. Kita harus mempunyai tang khusus untuk memasang konektor ke kabel UTP yang disebut crimp tool. Alat ini berguna untuk ‘mematikan’ atau ‘menanam’ konektor ke kabel UTP. Bersifat mutlak, artinya sekali sudah di ‘tang’, maka sudah tidak bisa dicopot lagi konektornya. Secara umum, pemasangan kabel UTP tersebut ada dua tipe, yaitu:
Tipe straight
Disebut tipe straight karena masing-masing kabel yang jumlahnya 8 itu berkorespondensi 1-1, langsung. Untuk tipe straight itu digunakan untuk menyambungkan kabel dari client ke hub.
Tipe ini adalah yang paling gampang dibuat, karena langsung korespondensinya 1-1. Standar urutannya adalah : 2 oranye - 1 hijau - 2 biru - 1 hijau - 2 coklat . 2 oranye disini maksudnya pasangan oranye muda dengan oranye tua dan seterusnya. Tetapi jika tidak mengikuti standar pewarnaan, tidak menjadi masalah. Yang penting adalah urutan kabelnya. Misalnya ujung pertama urutan pin pertamanya oranye muda, maka ujung yang lain urutan pin pertamanya juga harus oranye muda, jadi antar ujung saling menyambung. Tetapi sebenarnya tidak semua pin tersebut digunakan.
Yang terpenting adalah pin nomor 1,2,3 dan 6. Jadi misalnya yang disambung hanya pin 1,2,3 dan 6 sedangkan pin yang lain tidak dipasang, tidak menjadi masalah.
Waktu akan memasangnya, maka potong ujung kabelnya, kemudian susun kabelnya, kemudian diratakan dengan pisau potong yang ada pada crimp tool. Kita tidak perlu repot harus melepaskan isolasi pada bagian ujung kabel, karena waktu kita memasukan kabel itu ke konektor kemudian ditekan (pressed) dengan menggunakan crimp tool, sebenarnya saat itu pin yang ada di konektor menembus sampai ke dalam kabel. Perhatikan, agar penekannya (pressing) yang keras, karena kalau tidak keras kadang pin tersebut tidak tembus ke dalam isolasi kabelnya. Setelah itu, kita test menggunakan LAN tester. Masukkan ujung ujung kabel ke alatnya, kemudian nyalakan, kalau lampu led yang pada LAN tester menyala semua, dari nomor 1 sampai 8 berarti kita telah sukses. Kalau ada salah satu yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu kita tekan (press) lagi menggunakan tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Ketika sudah ditekan tetapi masih tidak menyambung, maka coba periksa korespondensinya antar pin sudah 1-1 atau belum. Kalau ternyata sudah benar dan masih gagal, berarti telah terjadi kesalahan dalam pemasangannya. Solusi terbaik, kita ulangi lagi sampai berhasil.
Tipe cross.
Disebut cross karena ada persilangan pada susunan kabelnya. Untuk tipe cross adalah untuk client langsung terhubung ke client (cpu to cpu) atau juga dari hub ke hub.
Untuk tipe cross ini digunakan untuk menyambungkan langsung antar dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar hub. (misalnya karena colokan di hubnya kurang). Cara pemasangannya juga sebenarnya mudah, sama seperti tipe straight, pin yang digunakan juga sebenarnya hanya 4 pin saja, yaitu pin 1, 2, 3 dan 6. Yang berbeda adalah cara pasangnya. Kalau pada tipe cross, pin 1 disambungkan ke pin 3 ujung yang lain, pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2. Atau lebih mudahnya, pada ujung pertama kita bisa menyusun pinnya sesuai standar untuk yang tipe “straight”, sementara itu di ujung yang lain kita menyusun pinnya sesuai standar untuk tipe “cross”.
Untuk lebih mudahnya, kita dapat menggunakan cara manual seperti dibawah ini
Ujung pertama :
oranye muda
oranye tua
hijau muda
biru muda
biru tua
hijau tua
coklat muda
coklat tua
Maka di ujung yang lain harus dibuat :
hijau muda
hijau tua
orange muda
biru muda
biru tua
orange tua
coklat muda
coklat tua
Jadi disini posisi nomor 1, 2, 3 dan 6 yang ditukar. Ketika dites menggunakan LAN tester, maka led 1, 2, 3 dan 6 akan saling bertukar. Kalau tipe straight menyalanya urutan, sedangkan tipe cross ada yang lompat-lompat. Tetapi yang pasti harus menyala semua setiap led dari nomor 1 sampai 8.
Merancang Suatu Jaringan Lokal yang Akan Dihubungkan ke Internet.
Ada beberapa jenis media yang digunakan dalam menghubungkan jaringan ke internet, antara lain :
Wireless
• 802.11a standard (new)
• Mampu sampai 54 mb/s
• 802.11b standard - most common form
• Mampu sampai 11 mb/s
Harus ada :
• Wireless Network Interface Card (NIC)
Cost: 802.11a ~ $160 802.11b ~ $80
• Wireless Access Point (WAP)
Cost: 802.11a ~ $400 802.11b ~ $100-200
• Wireless 802.11b
Jenis Peralatan Jaringan antara lain :
• HUB
1. multi port repeater or concentrator
2. Membangkitkan ulang sinyal listrik dan mengirimkan ke setiap port.
3. Adanya tabrakan data
4. Tidak dapat memfilter trafik
5. Beroperasi pada layer pertama (physical Layer dari layer 1 OSI)
• Switch
1. multi port Bridge
2. Dapat melakukan tugas hub
3. Dapat memfilter trafik berdasar MAC address (data Link Layer (2) OSI)
4. Segmentasi Mikro
• Lebih efisien dalam penggunaan bandwith.
• Router
1. Menghubungkan jaringan yang terpisah
2. Menentukan bagaimana informasi di peroleh sampai ketujuan.
3. Dapat melakukan routing informasi yang mempuyai perbedaan media
dan protokol.
4. Umumnya beroperasi pada Network Layer(3) dari lapisan model OSI.
Protokol
• Apa yang dimaksud protokol?
Sederetan aturan atau konvensi dalam berkomunikasi pada jaringan.
• TCP/IP – Protokol yang umum
1. Transmission Control Protocol / Internet Protocol
2. Protokol yang digunakan internet dalam berkomunikasi
Workshop Protokol
• Menambah TCP/IP ke Windows 98
1. RC icon network neighborhood
2. LC properties
3. LC Add
4. LC Protocol – LC Add
5. LC Microsoft – LC TCP/IP
6. LC OK
• Setting TCP/IP
1. RC icon network neighborhood
2. LC properties
3. DC TCP/IP
• klik “Obtain an IP address automatically” jika terdapat server DHCP
4. Cek setting TCP/IP yang telah diubah
• Start – Run – Command – Ipconfig /all
• Bagaimana jika tidak ada DHCP?
1. Set IP secara manual, gunakan ip yang tidak di routing
• Class A: 10.0.0.0 – 10.255.255.255
• Class B: 128.0.0.0 – 128.0.255.255
172.16.0.0 – 172.31.255.255
• Class C: 192.168.0.0 – 192.168.255.255
• Class D: 224.0.0.0 – 239.255.255.255
• Class E: 240.0.0.0 – 254.255.255.255
• Manual TCP/IP settings
1. Subnet mask adalah sama untuk semua komputer pada network yang sama
• i.e. typically 255.255.255.0
2. Nomor dalam segmen diatas 255 (masking) haruslah sama untuk semua komputer pada network yang sama
3. Nomor ip dalam segmen diatas 0 (masking )haruslah unik dan tidak sama untuk setiap komputer.
• Manual TCP/IP settings
1. Example: 192.168.0 subnet
• Range of IPs ke client
192.168.0.1 – 192.168.0.254
• Setting komputer 1:
IP = 192.168.0.85 Mask = 255.255.255.0
• Setting komputer 2 :
IP = 192.168.0.35 Mask = 255.255.255.0
• Setting komputer 3 :
IP = 192.168.0.23 Mask = 255.255.255.0
Network Troubleshooting Tools
• Ping (ipaddress)
Test komputer untuk melihat apakah komputer yang lain bisa dihubungi (sambungan jaringan ok)
• Tracert (ipaddress)
Track untuk melihat jumlah hop yand dilewati sebelum sampai tujuan
• Netstat
Melihat tcp/ip statistic pada komputerIpconfig
Melihat konfigurasi ip dari computer
Sharing koneksi internet
• Pendekatan hardware (OK)
1. Beli device yang mensupport koneksi internet
2. Set device yang diinginkan koneksi dengan internet
3. Pasangkan komputer user ke device
• NetGear RO318
• Solusi Software
1. Install 2 network dalam satu komputer
2. Aktifkan internet koneksi sharing software
• Linux, Windows 98, 2000, XP
• Perbandingan software dan hardware sharing internet
1. Software
• Murah – cost of another NIC
• Tidak stabil- Sistem dapat crash
• Tidak aman – CPU Terhubung langsung ke internet
2. Hardware
• Lebih mahal - $100+ untuk device
• Lebih aman – biasanya built in security
• Lebih reliabel – Fungsi utama sebagai sharing
Wuaaaa……..kelar boooooooooooo……..